Pengertian Isim yang Tidak MenerimaSharf (Isim Ghairu Munsharif)
Isim ghairu munsharif adalah isim yang tidak menerima tanwin dan tidak menerima jar dengan kasrah, tetapi dijar dengan fathah.
Contoh:
Penjelasan:
Pada contoh-contoh di atas, kata-kata مُحَمَّدٌ, زَيْدٌ, خَالِدٌ menggunakan tanwin. Adapun kata-kata أَحْمَدُ, عُمَرُ, مُعَاوِيَةُ tidak menggunakan tanwin karena termasuk isim ghairu munsharif.
Ketika dimasuki huruf jar, kata-kata yang menggunakan tanwin dijardengan kasrah, sedangkan kata-kata yang tidak ditanwin dijar dengan fathah.
Untuk kata-kata عَائِشَةُ, مَرْيَمُ, زَيْنَبُ, penjelasannya sama dengan penjelasan di atas karena termasuk isim ghairu munsharif.
Secara umum, isim–isim yang tidak menerima sharf terbagi menjadi dua jenis:
Isim yang menunjukkan nama.
Isim yang menunjukkan sifat (keadaan suatu zat).
Isim Ghairu Munsharif yangMenunjukkan Nama
Nama-nama yang menunjukkanmuannats tanpa alif pada akhirnya, baik muannats karena menunjukkan nama perempuan maupunmuannats lafadznya/bentuknya walaupun nama laki-laki.
Contoh :
فَاطِمَةُ، مَرْيَمُ، عَائِشَةُ، زَيْنَبُ، مُعَاوِيَةُ، طَلْحَةُ
Keterangan:
Kata-kata فَاطِمَةُ dan عَائِشَةُ menunjukkan muannats karena adanya ta’ marbuthah (ة) pada akhirnya dan merupakan nama-nama perempuan.
Kata-kata زَيْنَبُ dan مَرْيَمُ menunjukkan muannats karena merupakan nama perempuan walaupun tidak ada ta’ marbuthah (ة).
Kata-kata مُعَاوِيَةُ dan طَلْحَةُ termasuk isim ghairu munsharif karena menunjukkan bentuk muannats—diakhiri dengan ta’ marbuthah (ة)—tanpa alif pada akhirnya.
Bentuk muannats yang diakhiri dengan alif, seperti nama perempuan لَيْلَى, atau bentuk muannats زَكَرِيَّاءُ adalah termasuk isim ghairu munsharif, tetapi memiliki bentuk khusus yang akan kita bahas pada penjelasan di bawah ini.
Nama-nama yang menunjukkan‘ujmah/asing/bukan dari Arab (اَلْعُجْمَةُ).
Contoh:
Nama-nama yang tersusun dari rangkaian kata (اَلتَّرْكِيْبُ).
Contoh:
بَعْلَبَكُّ، حَضْرَمَوْتُ
Keterangan:
Kata بَعْلَبَكُّ adalah nama suatu negeri di daerah Syam. Kata ini tersusun dari kata بَعْلٌ, yaitu nama berhala milik kaum Nabi Ilyas q, dan kata بَكٌّ, yaitu nama penduduk negeri tersebut.
Kata حَضْرَمَوْتُ adalah nama daerah/kota di negeri Yaman. Kata ini tersusun dari kata حَضَرَ dan مَوْتٌ.
Nama-nama yang diakhiri denganalif dan nun (ا+ن).
Contoh:
عُثْمَانُ، عَدْنَانُ، عِمْرَانُ
Nama-nama yang menggunakan bentuk fi’il/kata kerja (وَزْنُ الْفِعْلِ).
Contoh:
أَحْمَدُ dari wazan (bentuk fi’il) أَفْعَلُ
تَغْلِبُ dari wazan تَفْعِلُ
يَزِيْدُ dari wazan يَفْعِلُ
نَرْجِسُ dari wazan نَفْعِلُ
Nama-nama yang dibuat dari perubahan bentuk aslinya (اَلْعَدْلُ).
Contoh:
عُمَرُ، زُفَرُ، زُحَلُ
Keterangan:
Asal kata-kata ini adalah عَامِرٌ, زَافِرٌ, dan زَاحِلٌ.
Isim Ghairu Munsharif yangMenunjukkan Sifat
Sifat yang diakhiri dengan alif dannun (ا+ن).
Contoh:
Lapar جَوْعَانُ
Haus عَطْشَانُ
Mabuk سَكْرَانُ
Marah غَضْبَانُ
Sifat yang dibuat dari perubahan bentuk aslinya (اَلْعَدْلُ).
Contoh:
مَثْنَى dibuat dari asalnya, yaitu اِثْنَيْنِ اِثْنَيْنِ (dua-dua)
ثُلَاثُ dibuat dari ثَلَاثًا ثَلَاثًا (tiga-tiga)
أُحَادُ dibuat dari وَاحِدًا وَاحِدًا (satu-satu)
Sifat yang menggunakan bentuk fi’il(وَزْنُ الْفِعْلِ).
Contoh:
أَكْرَمُ، أَفْضَلُ، أَحْسَنُ dari bentuk fi’il أَفْعَلُ
أَكْرَمُ (paling mulia/baik)
أَفْضَلُ (paling utama)
أَحْسَنُ (paling baik)
Bentuk Khusus Isim Ghairu Munsharif
Bentuk muannats yang diakhiri dengan alif, baik alif maqshurahmaupun alif mamdudah.
Contoh dengan alif maqshurah:
لَيْلَى nama perempuan
حُبْلَى hamil
دُنْيَا dunia
Contoh dengan alif mamdudah:
حَسْنَاءُ perempuan-perempuan cantik
صَنْعَاءُ ibukota Yaman
زَكَرِيَّاءُ nama laki-laki
Shighah muntahal jumu’ (صِغَةُ مُنْتَهَى الْجُمُوعِ).
Shighah muntahal jumu’ adalah semua bentuk jamak taksir yang setelah alifnya ada dua atau tiga huruf.
Contoh:
Setelah alif ada dua huruf:
مَسَاجِدُ masjid-masjid
مَنَابِرُ mimbar-mimbar
أَفَاضِلُ orang-orang yang utama
Setelah alif ada tiga huruf:
مَصَابِيْحُ lampu-lampu
عَصَافِيْرُ burung-burung pipit
قَنَاضِيْلُ lentera-lentera
Ringkasan
Isim ghairu munsharif adalah isim yang tidak menerima tanwin dan tidak menerima jar dengan kasrah, tetapi dijar dengan fathah.
Contoh:
أَحْمَدُ ← مِنْ أَحْمَدَ عَائِشَةُ ← مِنْ عَائِشَةَ
Secara umum, isim ghairu munsharifterbagi menjadi dua, yaitu isim yang menunjukkan nama dan isim yang menunjukkan sifat.
Contoh isim ghairu munsharif yang menunjukkan nama:
Nama bentuk muannats tanpa diakhiri
Contoh:
عَائِشَةُ، مَرْيَمُ، مُعَاوِيَةُ
Nama dengan bentuk asing/bukan Arab (اَلْعُجْمَةُ).
Contoh:
إِبْرَاهِيْمُ، إِسْمَاعِيْلُ، إِسْحَاقُ
Nama dengan bentuk susunan (اَلتَّرْكِيْبُ).
Contoh:
بَعْلَبَكُّ، حَضْرَمَوْتُ
Nama yang diakhiri dengan alif dannun (ا+ن).
Contoh:
عُثْمَانُ، عَدْنَانُ، عِمْرَانُ
Nama dengan bentuk fi’il/kata kerja (وَزْنُ الْفِعْلِ).
Contoh:
أَحْمَدُ، تَغْلِبُ، يَزِيْدُ، نَرْجِسُ
Nama dari perubahan bentuk aslinya (اَلْعَدْلُ).
Contoh:
عُمَرُ، زُفَرُ، زُحَلُ
Contoh isim ghairu munsharif yang menunjukkan sifat:
Sifat yang diakhiri dengan alif dannun (ا+ن).
Contoh:
جَوْعَانُ، عَطْشَانُ، سَكْرَانُ، غَضْبَانُ
Sifat dari perubahan bentuk aslinya (اَلْعَدْلُ).
Contoh:
أُحَادُ، مَثْنَى، ثُلَاثُ
Sifat dengan bentuk fi’il (وَزْنُ الْفِعْلِ).
Contoh:
أَكْرَمُ، أَفْضَلُ، أَحْسَنُ
Bentuk khusus isim ghairu munsharifada dua:
Bentuk muannats yang diakhiri dengan alif.
Contoh: لَيْلَى، حُبْلَى، حَسْنَاءُ، زَكَرِيَّاءُ
Bentuk shighah muntahal jumu’.
Contoh: مَسَاجِدُ، مَنَابِرُ، مَصَابِيْحُ، قَنَاضِيْلُ
Isim ghairu munsharif kembali ke hukum asalnya, yaitu dijar dengan kasrah, apabila diidhafahkan atau dimasuki alif lam (اَلْ).
Contoh:
مَرَرْتُ بِأَحْمَدِكُمْ (idhafah)
مَرَرْتُ بِالْأَحْمَدِ (dimasuki اَلْ)
Kantong Kosakataku
Latihan (تَمْرِيْنٌ)
Tulislah harakat akhir pada kata-kata berikut ini dan tentukanlah apakah isim–isim tersebut termasuk isim ghairu munsharif atau bukan. Apabila termasuk isim ghairu munsharif,tentukanlah jenis/golongan isim ghairu munsharifnya!
Contoh:
أَحْمَدُ → isim ghairu munsharif, nama dengan bentuk fi’il.
= وَاللهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَسَلَّمَ =
Tidak ada komentar:
Posting Komentar